Blog •  03/11/2021

250 Hektare Lahan di Kabupaten Enrekang Akan Ditanami Kelapa Sawit

Something went wrong. Please try again later...
© SuaraSulsel.id/Istimewa
© SuaraSulsel.id/Istimewa

SuaraSulsel.id - PT Perkebunan Nusantara XIV Unit Keera-Maroangin berencana melakukan ekstensifikasi kebun kelapa sawit seluas 200 hektare. Rencana itu dalam rangka pengembangan areal tanam dan optimalisasi aset lahan yang belum digarap.

Tak hanya itu, industri kelapa sawit nasional juga memiliki kontribusi positif terhadap penciptaan lapangan kerja, yaitu lebih dari 16 juta tenaga kerja. Komoditas sawit juga memberi kontribusi devisa negara terbesar ekspor non migas dengan menyumbang 15,6 persen dari total ekspor non migas pada tahun 2020 lalu.

PTPN XIV berupaya menangkap peluang sekaligus memberikan kontribusi positif dengan memanfaatkan areal Kebun Maroangin untuk lahan kelapa sawit yang sebelumnya sempat digunakan budi daya ubi kayu, sebagai pasok bahan baku pabrik tepung tapioka.

Manajer Unit Keera Maroangin, Andi Arfawati mengungkapkan, prospek pasar kelapa sawit secara global yang cukup cerah membuat PTPN XIV Unit Keera-Maroangin terus melakukan upaya pengembangan dan optimalisasi aset hak guna usaha (HGU), diantaranya dengan memanfaatkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Andi Arfawati menjelaskan, Kebun Keera-Maroangin telah melakukan persiapan dalam rangka pembukaan lahan, mulai dari melakukan survei, pengukuran dan pemetaan areal yang dikelola atau dibuka. Ia mengatakan telah siap menyongsong optimalisasi aset seluas 250 hektare di Maroangin, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

"Di Maroangin sendiri telah dilakukan pengembangan areal tanam seluas 50 hektare, direncanakan harus selesai sampai bulan Desember tahun 2021. Sedangkan untuk 200 hektare itu, direncanakan penyiapan lahan pada tahun ini dan ditanami pada tahun depan karena bibitnya belum siap untuk ditanam," kata Andi Arfawati.

Selaku Manajer Unit Usaha Keera Maroangin, Andi Arfawati mengatakan meski pandemi Covid-19, usaha berjalan terus dan pihaknya tetap dapat menyerap tenaga kerja lokal.

Saat ini ada sekitar 200 orang yang bekerja sebagai tenaga kerja harian maupun borongan. Tentunya dengan usaha pengembangan kelapa sawit ini sangat membantu ekonomi masyarakat sekitar. Belum lagi usaha-usaha baru yang muncul disekitarnya. Sebagai pendukung pengembangan, misalnya angkutan, dan warung-warung.

"Saat ini unit Kebun Keera Maroangin menyerap tenaga kerja buruh harian sekitar 200 orang dari sekitar wilayah HGU PTPN XIV," tutupnya.

Senada dengan perkataan salah-satu mandor kebun Maroangin, Akmal, mengatakan Unit Kebun Keera Maroangin masih menyerap tenaga kerja lokal dari dua kabupaten, yakni Enrekang dan Pinrang.

"Penyerapan tenaga kerja lokal dari dua kabupaten. Buruh ini bertugas dalam pemupukan, kastrasi dan lainnya. Pembukaan lahan baru akan berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja baru," ujarnya.

Ia juga berharap adanya realisasi pembangunan pabrik kelapa sawit di Maroangin. Menurutnya, masyarakat sekitar kebun akan juga mengembangkan areal tanam kelapa sawit.

"Kita bersyukur kalau ada pabrik kelapa sawit di Maroangin. Sebab, sebagian masyarakat sudah menanam sawit atau plasma. Apalagi ada pabrik baru, masyarakat akan lebih tertarik lagi menanam kelapa sawit," harapnya.

Sumber: SuaraSulsel