Blog •  01/11/2021

Cara Menanam Cabai yang Benar

Something went wrong. Please try again later...
© TEMPO/M. Taufan Rengganis
© TEMPO/M. Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kegemaran masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan yang pedas membuat cabai menjadi salah satu bumbu dapur andalan. Harga yang fluktuatif membuat sebagian orang berpikir untuk mencoba menanam cabai sendiri.

Selain membuat masakan menjadi lebih sedap, cabai mengandung banyak vitamin. Mengutip laman resmi Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, 29 November 2018, cabai memiliki kandungan nutrisi berupa kalori, natrium, kalium, karbohidrat, serat, protein, kalsium, magnesium, zat besi, vitamin A, B6, B12, C, dan D.

Berikut ini adalah cara menanam cabai yang benar dikutip dari https://ketahananpangan.semarangkota.go.id/:

Pilih benih cabai berkualitas

Benih cabai yang berkualitas bisa didapatkan dengan membelinya langsung pada petani atau mengambil langsung dari buahnya. Jika ingin menmpuh cara kedua pastikan berasal dari induk yang berkualitas dengan ciri berdaun dan berbuah lebat.

Saat memasuki fase berbuah, petiklah bagian buah cabe yang benar benar telah tua serta kulit bagian luarnya nampak merah mengkilat. Jangan ambil dari buah cabe yang sudah busuk. Jika sudah, keluarkan biji cabai dan pilih biji-biji yang berada di tengah lalu jemur di bawah sinar matahari.

Menyiapkan lahan tanam

Mengutip dari buku Budidaya Cabai yang Baik dan Benar terbitan Kementerian Pertanian dan FAO, lahan tanam harus disiapkan 40 hari sebelum masa tanam. Ukur keasaman (pH), beri kapur sesuai dosis, dan taburkan pupuk kandang. Buatlah bedengan dengan lebar 1,10-1,20 meter, tinggi 30-40 centimeter dengan jarak antarbedengan 60-70 centimeter. Panjang bedeng disesuaikan dengan panjang lahan.

Jika sudah siap pasanglah mulsa (plastik) saat terik matahari dan pastikan tidak kendur. Mulsa dapat mencegah tumbuhnya gulma atau tanaman pengganggu dan menjaga kelembaban tanah.

Menanam bibit cabe

Tanamlah pada pagi dan sore hari. Sehari sebelumnya, lahan diairi bersamaan dengan pembuatan lubang tanam pada mulsa.

Lepaskan polybag secara hati-hati agar tidak merusak akar, tanam, dan siram secukupnya. Segera tutup dengan tanah jika akar terlihat. Pastikan tidak ada rongga antara tanah dan plastik mulsa.

Pemeliharaan dan perawatan

Untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan, jangan lupa menyiram dan memberi pupuk. Penyiraman sangat diperlukan, jika menanam cabe dan kondisi sedang musim kemarau. Sedangkan, pemupukan bisa dilakukan setiap 14 hari sekali.

Panen cabe

Panen cabe disesuaikan dengan jenis cabai yang ditanam, kondisi lahan, dan teknik budidaya yang digunakan. Panen cabai bisa dilakukan setiap dua hingga lima hari sekali sesuai dengan tingkat kematangan.

Sumber: TEMPO