Blog •  06/04/2020

Hektaran Tanaman Jagung di Areal Subak Gegelang Manggis Terancam Gagal Panen

Something went wrong. Please try again later...

MANGGIS, balipuspanews.com - Petani jagung Subak Dalem, Gegelang, Manggis, Karangasem menjerit. Pasalnya, hektaran tanaman jagung yang mereka tanam terancam gagal panen akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Mirisnya, hal ini terjadi yang kedua kalinya. Selumnya petani telah gagal panen akibat minimnya pasokan air.

Salah seorang petani I Wayan Puger menuturkan, sepanjang waktu baru kali ini terjadi kemarau berkepanjangan. Akibat tidak tersedianya air untuk irigasi sehigga lahan mengalami kekeringan.

Kondisi ini sudah dua kali dirinya menanam jagung, penanaman pertama sudah gagal panen, hingga berujung tanaman layu dan pada akhirnya tanaman diberikan untuk pakan ternak sapi.

Kali ini, diperkirakan juga mengalami hal serupa, dilihat dari postur tanaman sudah tidak ideal.

Diusia tanaman sudah berumur 2 bulan tinggi tanaman 50-60 centimeter, dan kelihatan layu dan tanah mengering.

“ Kondisi ini menyebabkan kami rugi, tidak bisa panen. Hal ini akibat di hulu tidak ada air sehingga tidak bisa mengairi dan memupuk tanaman,”jelasnya, Minggu (26/1/2020).

Pantauan di lapangan, selain tanaman yang kelihatan layu, tanah pun kelihatan kekeringan hingga retak. Tanaman disekitar sawah juga kelihatan menguning akibat kemarau berkepanjangan.

Hal senada juga dikatakan petani lainnya Wayan Masih. Kemarau kali ini memang berkepanjangan hingga menyebabkan pertumbuhan tanaman jagung tidak sehat.

“ Air di bendungan sangat kecil, airnya tidak sampai ke lahan pertanian,” tuturnya.

Selain karena curah hujan yang rendah, di hulu tak sedikit juga warga yang menyuntik air di sumber mata air untuk disalurkan ke rumah-rumah warga.

Tentu hal seperti ini berdampak pada petani, mengalami kekeringan dan air di bendungan sangat kecil.

Pihaknya berharap agar pihak terkait bisa memberi solusi terhadap kondisi seperti sekarang ini.

Sumber : Balipuspanews