Blog •  16/06/2020

Lebih Ekonomis, Warga RT 2/RW 1 Kelurahan Jambangan Surabaya Tanam Padi lewat Teknik Hidroganik

Something went wrong. Please try again later...

SURYA.CO.ID | SURABAYA - Inovasi dalam bercocok tanam di lahan terbatas selama ini dilakukan dengan metode hidroponik.

Tapi di tangan warga kampung RT 2 RW 1 Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan, hidroponik dipadukan dengn organik menjadi hidroganik.

Yaitu upaya bercocok tanam tanpa tanah, namun nutrisi diberikan dari pupuk organik.

Ketua RT 2/RW 1 Jambangan, Risnani Puji Rahayu menjelaskan, hidroganik dinilai lebih efisien dan ekonomis dibandingkan hidroponik.

"Hidroponik kalau tidak punya pasar di kelas atas akan berhenti karena biaya tinggi. Makanya kami kembangkan hidroganik," tutur Riris, sapaan akrab wanita yang juga fasilitator lingkungan ini.

Diktkan Riris, pembibitan hidroganik memakai media organik yaitu sekam bakar dan kompos yang dilapisi tissue.

Sementara jika hidroponik biasanya pembibitan dilakukan memakai media rock wall yang harganya cukup mahal.

"Belum lagi kalau hidroponik nutrisinya mahal. Kalau kami pakai sayur dan buah sisa kemudian difermentasikan untuk dipakai nutrisinya,"tutur wanita yang akrab disapa Riris ini.

Tak hanya sistem menanam yang berbeda, kampung yang terkenal dengan inovasi penghijauan ini juga mencoba menanam padi sebagi uji coba sistem hidroganik ini.

"Kami uji coba pakai padi karena jarang orang menanam pagi, soalnya kampung kami juga sebagai edukasi tetapi anak-anak saja tidak tahu daun padi," ungkapnya.

Menurut Riris, menanam padi di Surabaya ternyata bisa berhasil karena teknik hidroganik memastikan air yang mengalir cukup untuk padi.

Ke depan, rencananya para kader di Surabaya akan diedukasi untuk menanam padi secara hidroganik di lahan sempit.

Dengan pembiayaan lebih murah daei hidroponik diharpkan warga bisa mulai mengkonsumsi tanamn sendiri yang kandungan nutrisiny terjamin.

Upaya Riris memulai hidroganik disambut antusias oleh warga kampungnya.

Sutajianto, warga kampung mengungkapkan giat lingkungan dan inovasi di kampungnya telah membawa semangat hidup sehat.

"Jadi kalau ada inovasi baru, dengan dana swadaya juga ditiru warg lain. Jadi semua ikut punya ikut merasakan,"pungkasnya.

Sumber: SURYA