Blog •  19/07/2021

Lakukan Penyemprotan Hama Dan Penyakit Memakai Drone

Something went wrong. Please try again later...

KRAKSAAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo bersama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur melakukan penyemprotan untuk pengendalian hama dan penyakit dengan memakai drone di Demfarm pengembangan Varietas Unggul Baru (VUB) padi khusus di lahan pertanian Kelompok Tani Sidodadi IV Desa Sidopekso Kecamatan Kraksaan, Kamis (10/6/2021).

Demfarm pengembangan VUB padi khusus tersebut merupakan program kolaborasi yang dilakukan oleh Komisi IV DPR RI dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia.

Penyemprotan dengan menggunakan drone ini dihadiri oleh Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi didampingi oleh petugas BPTP Jawa Timur, perwakilan Kodim 0820 Probolinggo, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kraksaan, Kelompok Tani Sidodadi IV Desa Sidopekso Kecamatan Kraksaan serta petani se-Kecamatan Kraksaan.

PPL BPP Kecamatan Kraksaan Priyo Basuki mengungkapkan penyemprotan hama dan penyakit dengan memakai drone ini dilakukan saat usia tanam padi mencapai 1 bulan. Penyemprotan dilakukan karena banyak ditemukan burung Sriti yang diindikasi ada serangan wereng dan penggerek batang.

“Penyemprotan dengan menggunakan drone ini sangat efektif karena hama langsung hilang terkena anginnya drone. Selain itu, daya semprotnya juga lebih halus berupa uap. Dari pada menggunakan tenaga manusia harus disemprot satu-satu,” ungkapnya.

Priyo menjelaskan bahwa pemakaian drone ini jauh lebih efektif dan sangat irit. Namun inovasi ini baru pertama kali diterapkan dan masih dalam tahap uji coba dilakukan di Kabupaten Probolinggo.

“Kita berharap penggunaan drone ini bisa lebih maksimal lagi, terutama di wilayah Kecamatan Kraksaan yang tenaga kerjanya sudah mulai berkurang. Tetapi untuk Kelompok Tani Sidodadi IV sudah mulai memakai mesin dalam usaha taninya, bahkan untuk panennya sudah memakai mesin combine,” tegasnya.

Sementara Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi mengatakan penyemprotan pengendalian hama dan penyakit menggunakan drone ini merupakan sebuah upaya untuk efisiensi dan efektifitas dalam usaha tani.

“Hal ini kita antisipasi adanya kelangkaan tenaga kerja di sektor usaha tani dan untuk menarik minat buruh tani, terutama dari kalangan anak muda yang sudah tidak mau turun ke sawah bergelut dengan lumpur,” katanya.

Menurut Mahbub, jika dilakukan secara konvensional maka biaya semprot yang dibutuhkan jauh lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan drone. Artinya ada efisiensi dari segi biaya. Untuk biaya obatnya tergantung dari pemakaiannya.

“Penyemprotan dengan memakai drone jauh lebih efisien, hemat dan cepat jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. Pestisida yang digunakan juga lebih irit dari pada secara konvensional,” jelasnya.

Mahbub menegaskan penggunaan drone ini akan dilakukan lagi secara lebih luas. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dibentuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) berupa drone yang dapat dimanfaatkan oleh petani di Kabupaten Probolinggo melalui anggaran APBD Kabupaten Probolingo atau pengajuan usulan ke Kementan RI melalui aspirasi dari petani. Sebab jika beli sendiri harganya mencapai sekitar Rp 400 juta.

“Harapan kami, penggunaan drone untuk penyemprotan hama dan penyakit ini bisa memberikan wahana bagi para petani bahwa pengelolaan usaha tani tidak hanya dilakukan secara konvensional saja, tetapi ada inovasi modernisasi yang membuat ketertarikan masyarakat petani, khususnya kaum milenial agar tidak gengsi terjun ke dunia pertanian dan bisa mengikuti perkembangan zaman,” pungkasnya. 

Sumber: Probolinggokab