Blog •  17/03/2020

Mekanisme Kerja Pestisida Pertanian

Something went wrong. Please try again later...

Mengapa pemilihan pestisida di tingkat petani masih kurang tepat dan efisien?

Dari hasil pengamatan, masih banyak petani yang belum memahami kegunaan dan cara memilih pestisida yang benar-benar tepat sasaran untuk OPT. Kebanyakan dari mereka hanya ikut-ikutan dari mulut ke mulut antarpetani.

Mengetahui perbedaan cara kerja atau mekanisme kerja pestisida dapat membantu petani dalam menentukan jenis pestisida yang tepat dalam proses pencegahan dan pengendalian OPT.

Karena pada dasarnya, masing-masing pestisida mempunyai cara yang berbeda-beda untuk meracuni sasarannya.

Pestisida dalam membunuh hama menggunakan dua mekanisme, yaitu meracuni hama secara langsung dan meracuni tanaman terlebih dahulu baru hama akan keracunan setelah makan tanaman tersebut.

Berikut adalah contoh beberapa cara mekanisme kerja pestisida yang sering digunakan oleh petani:

Pestisida Racun Sistemik

Untuk jenis pestisida seperti ini cara kerjanya tidak langsung membunuh OPT. Racun pestisida setelah disemprotkan akan menempel pada tanaman. Kemudian racun ini akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui daun atau akar.

Yang termasuk pestisida racun sistemik umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.

- Contoh insektisida sistemik misalnya insektisida berbahan aktif dimehipo, imidakloprid, fipronil, asefat, dll.

- Contoh fungisida sistemik adalah fungisida berbahan aktif karbendazim, difenokonazol, dll.

- Contoh herbisida sistemik adalah herbisida berbahan aktif glifosat, 2,4-D, metsulfuron metal, dll.

Pestisida Racun Kontak

Pestisida ini akan bekerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan OPT sasaran. Racun pada pestisida tersebut akan masuk ke jaringan tubuh organisme target. Selanjutnya akan terjadi gangguan fungsi fisiologis organisme target yang berakibat pada kematian.

Yang termasuk pestisida racun kontak umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.

Untuk jenis insektisida, penggunaan racun kontak sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang menetap dan tidak tersembunyi, seperti ulat, kutu daun, dan semut.

Racun ini kurang bekerja baik terhadap serangga-serangga yang mempunyai mobilitas tinggi atau tersembunyi, seperti lalat, kutu kebul dan belalang.

- Contoh insektisida racun kontak misalnya yang berbahan aktif golongan piretroid (sipermetrin, deltametrin), klorpirifos, bpmc, dll.

- Contoh fungisida kontak misalnya yang berbahan aktif mankozeb, maneb, zineb, ziram, dll.

- Contoh herbisida kontak adalah yang berbahan aktif parakuat.

Racun Lambung

Racun yang terdapat dalam insektisida ini baru bekerja jika bagian tanaman yang telah disemprot dimakan oleh hama. Di lambung inilah kerja racun mulai bereaksi. Racun lambung ini biasanya berhubungan dengan racun pestisida sistemik.

Racun Pernapasan

Insektisida jenis ini dapat membunuh serangga jika terhisap melalui organ pernafasan hama. Racun ini sering digunakan untuk mengendalikan hama gudang. Jenis racun ini sering disebut sebagai racun fumigan.

Dengan mengetahui cara kerja atau mekanisme kerja pestisida, kita akan tahu bahwa:

- Pestisida sistemik efektif digunakan untuk membunuh hama tanaman yang ada didalam jaringan tanaman atau pada hama yang tipe serangannya adalah menghisap atau menusuk tanaman. Misalnya hama penggorok daun, penggerek batang, penggerek buah, trips dan kutu.

- Pestisida kontak, sistemik dan lambung efektif digunakan untuk mengendalikan hama tanaman dengan mobilitas tinggi, seperti belalang, kutu, lalat buah dan lain sebagainya. Karena pada saat penyemprotan kemungkinan hama tersebut tidak ada di tempat atau terbang, dan beberapa waktu kemudian akan kembali. Dan hama akan mati jika memakan bagian tanaman yang masih mengandung residu.

- Racun pernapasan efektif digunakan untuk mengendalikan hama mobilitas tinggi, karena walaupun tidak terkena secara langsung, hama akan mati jika menghirup partikel mikro pestisida yang terbang di udara.

Selain belajar dari paparan di atas, alangkah baiknya jika kita juga mau belajar dan mau bertanya atau konsultasi pada ahli pertanian. Sehingga masalah-masalah pada tanaman akan cepat teratasi dan juga kita bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan.

Sumber: 8Villages