Blog •  24/02/2021

Panen Bawang Merah di Bantul Meningkat, Petani Gembira

Something went wrong. Please try again later...

Harianjogja.com, BANTUL - Di tengah cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dan durasi hujan yang panjang akibat La Nina, panen bawang di luar musim tanam atau off season di Kabupaten Bantul justru alami peningkatan. Kesuksesan panen bawang di sejumlah titik ini diharapkan dapat membantu petani di masa pandemi.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Imawan Eko Handriyanto menyebutkan sejumlah wilayah terpantau sukses memanen bawang merah off season. Tercatat ada sembilan kelompok tani yang sukses lakukan panen off season bawang merah kali ini.

"Walaupun produktivitasnya tak sebesar musimnya yakni sekitar April sampai Agustus, tapi kita menanam Desember panen, ada yang Januari dan Februari. Kita bisa [panen] sampai 9 - 5 ton," terangnya pada Minggu (21/2/2021).

Secara akumulasi disebutkan Imawan, luasan lahan tanam bawang merah selama off season di Bantul mencapai sekitar 150 hektare. Perinciannya, 69 hektare di Desember 2020 dan 72 hektare di Januari 2021. "Kalau bandingkan tahun lalu relatif lebih bagus. Relatif ya, tapi ada beberapa yang [panennya] naik turun, tapi ini lebih bagus," tandasnya.

Penggunaan benih yang bersertifikasi dengan bedeng yang tinggi menurut Imawan menjadi kunci keberhasilan panen bawang merah off season kali ini. Selain tindakan disiplin seperti pemupukan sesuai anjuran, pengamatan dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). "Yang jelas sistem pengairan. Kita buat bedeng cukup tinggi supaya tidak terairi atau terendam hujan ini. Jadi pembuangan air harus lancar, itu yang pokok-pokoknya secara teknis seperti itu," terangnya.

Keberhasilan panen juga selaras dengan kenaikan harga bawang yang menguntungkan petani. Imawan menyebutkan sampai saat ini kisaran harga barang di angka Rp15.000 per kilo sampai Rp17.000 per kilo. Dengan harga jual tersebut, petani sudah mendapatkan untung.

Hal itu didasarkan perhitungan Imawan terhadap nilai BEP (Break Even Point) bawang merah yang berkisar di angka Rp9000 sampai Rp10000, berarti petani sudah mendapatkan margin Rp5000-7000. "Harapannya semakin naik. Ini saya melihat kok prediksi saya bisa naik. Kemarin yang sebelum [musim tanam ini] harga bisa mencapai Rp20.000 per kilo bahkan sudah Rp27.000 per kilo, sebelum musim ini," tandasnya.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul, Yus Warseno menuturkan jika panen bawang merah off season ini merupakan kabar gembira. Pasalnya tidak hanya sukses panen, tapi harganya pun menguntungkan petani. "Berita yang menggembirakan untuk of season bawang merah. Tetap panen dan untung," tuturnya.

Yus bahkan meninjau langsung di lokasi panen di Kretek. "Kemarin saya panen bersama Pak Lurah di Kelompok Tani Pasir Makmur untung Rp7 jutaan dalam kondisi hujan deras," tandasnya.

Sumber: Harianjogja