Blog •  20/10/2021

Panen Jagung di NTT, Mentan: Produksi Harus Terus Digenjot

Something went wrong. Please try again later...
© Dok. Kementan
© Dok. Kementan

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo menghadiri panen raya jagung di Desa Baumata, Kecamatan Tabenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini merupakan panen raya musim tanam 2 yang masuk ke dalam program gerakan tanam jagung panen sapi (TJPS).

Adapun luas lahan yang akan dipanen mencapai 891 hektare yang tersebar di 12 kecamatan.

"Yang jelas, pemerintah menargetkan 17,02 juta ton pipilan kering yang tersebar di 4,2 juta hektare. Karena itu produksinya harus terus digenjot untuk memenuhi kebutuhannya bahan utama pakan ternak," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis, Selasa (19/10/2021).

Dalam kunjungan pada Minggu (17/10) tersebut, dia memperkirakan kebutuhan jagung pada tahun 2021 mencapai 14,37 juta ton yang dibagi untuk kebutuhan rumah tangga, industri pakan, industri pangan, dan benih. Sehingga pada akhir Desember mendatang diprediksi Indonesia masih surplus sebesar 2,86 juta ton pipilan kering.

"Provinsi NTT sendiri memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan jagung. Kabupaten Kupang sebagai salah satu sentra yang mendukung ketersediaan jagung. Seperti kita lihat sekarang di Desa Baumata hamparannya mencapai 150 hektare dengan provitas mencapai 5,5 ton per hektare," jelasnya.

Syahrul mengatakan sesuai arahan Jokowi, pihaknya memastikan produksi jagung akan terus bertambah setiap tahun. Bahkan ia menjamin stok jagung dalam kondisi aman dan terkendali dengan cara turun langsung mendampingi petani di lapangan.

"Kami akan terus menggenjot produksi jagung khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional. Maka dari itu saya minta agar semua pihak termasuk perusahaan pakan untuk melakukan penyerapan jagung dari petani lokal secara maksimal," katanya.

Dia pun mendorong para petani terus berproduksi, meski dalam prosesnya kerap kali mendapatkan kendala, seperti adanya serangan hama serangga. Karena itu, Syahrul berharap para petani mampu mengatasi setiap persoalan yang dihadapi.

"Di mana saja ada komoditi yang ditumbuhkan, maka di situlah ada belalang. Dan ini menjadi bagian-bagian yang harus kita buktikan dan kita tidak boleh kalah. Dari pada kita takut sama belalang kan akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa juga," katanya.

Sementara itu, Bupati Kupang, Corinus Masneno menyampaikan terima kasih atas perhatian jajaran Kementan terhadap pembangunan pertanian di wilayah kerjanya. Ia berharap kunjungan tersebut dapat meningkatkan semangat petani dalam melakukan produksi.

"Kami menyampaikan terimakasih kepada Bapak Menteri atas kebaikan dan ketulusan bapak bisa sampai di Kupang dan bertemu dengan mereka yang kecil-kecil yang pekerjaannya adalah petani dan peternak. Sekali lagi terimakasih," tandasnya.

Sumber: Detik