Blog •  28/12/2020

Warga Pamolaan Keluhkan Tanaman Padi Diserang Tikus Sawah

Something went wrong. Please try again later...

matamaduranews.com–SAMPANG-Warga Desa Pamolaan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang mengeluhkan tanaman padi mereka yang diserang tikus.

Pasalnya, tikus sawah (Rattus Argentiventer) itu merupakan hama utama tanaman padi yang susah untuk dikendalikan.

Keluhan terkait persoalan yang dihadapi petani ini salah satunya diungkapkan Nasir (50) warga Desa Pamolaan, Kecamatan Camplong, Sampang.

Kata dia, yang menjadi masalah petani di musim tanam padi saat ini adalah serangan hama tikus.

“Tanamam padi punya saya saja yang berumur sikitar dua bulanan sudah rusak dimakan batangnya oleh tikus, apalagi nanti kalo sudah berbiji,” ujar Nasir Kepada Mata Madura, Jumat (25/12/2020).

Berbagai macam cara, kata Nasir sudah dilakukan oleh petani untuk membasmi hama tikus itu, seperti halnya menggunakan obat pembasmi hewan pengerat itu.

“Ya bila dibiarkan, diprediksi gagal panen

Meski panen nanti tidak sesuai dengan harapan petani,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Meyya (45) petani lainnya di Desa Pamolaan. Kata perempuan setengah baya itu, seluruh tanaman padi milik petani yang ada di Desa Pamolaan digerogotin tikus.

“Semuanya di sini, Mas. Entah, sudah diobati malam tambah banyak tikusnya, tak terkendali,” tuturnya.

Meyya dan para petani lainnya berharap ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Sampang. Sebab, tanaman padi adalah harapan bagi petani sebagai kebutuhan pokok.

“Biayanya nanam padi tidak sedikit, Mas. Kira-kira jutaanlah. Terkadang kalo kurang biaya saya pinjam, kan obat-obatan buat tanaman padi dan pupuk mahal. Kemarin saya beli pupuk organik harganya Rp 250  satu botol kecil. Semoga ada solusilah (dari pemerintah),” harapnya.

Sementara Suyono selaku Plt Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sampang menyebut hama tikus bukan hal yang baru untuk tanaman padi.

“Nanti kita akan bantu dari obat-obatan pembasmi hama yang ada di Kantor (Dispertan),” katanya, menjawab Mata Madura, Jumat (25/12/2020) malam.

Perihal obat pembasmi hama tikus, tambah Suyono, ada cara lain yang bisa digunakan oleh petani tanpa menunggu bantuan dari pemerintah daerah.

“Namaya Pertalite. Itu dituangkan dalam botol, terus tutupnya dilubangi. Tinggal taruh di tengah tanaman padi, mencium baunya saja nanti mati tikus itu,” terangnya.

Sementara, lanjut Suyono, Dispertan Sampang akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap tanaman padi di Desa Pamolaan melalui data Kelompok Tani.

“Seperti berapa luasnya tanaman padi yang ada di sana. Terima kasih atas informasinya Mas,” pungkas Suyono.

Sumber: matamaduranews